SALATIGA- Banyak orang yang tidak mengetahui makna motif atau gambar yang terlukis di kain batik. Untuk mengetahui makna tersebut maka harus belajar langsung ke sumber asli pembuat batik. Hal itu yang dilakukan siswa kelas III dan IV SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga, saat mengikuti wisata belajar (field trip) ke Batik Keris Solo, baru-baru ini. Di salah satu pusat penghasil batik terbesar di Kota Solo tersebut, siswa dan guru belajar banyak pengalaman tentang membatik.
”Banyak pelajaran berharga tentang batik. Siswa tidak hanya tahu tentang membatik, tetapi juga pengalaman lain berkaitan dengan arti motif batik, cara membuat lilin yang benar, memegang canting, serta lainnya,” kata Ainul Huri SAg, guru pembimbing. Berkunjung ke Museum Ainul mengungkapkan, kegiatan itu dalam rangka pendalaman materi pembelajaran dan variasi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Dengan belajar dari pengalaman di luar kelas, maka siswa akan dapat memahami pelajaran teori yang telah disampaikan di kelas.
Nindia, salah satu siswa yang praktik membatik sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut, hingga asyik dan lupa waktu saat menggunakan canting untuk membatik. Selain kunjungan ke Batik Keris Solo, kegiatan itu dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum Sangiran di Kabupaten Sragen. Dengan belajar di Sangiran, siswa mendapat pengalaman baru tentang zaman prasejarah dan nenek moyang orang Jawa. Di tempat tersebut siswa dikenalkan dengan fosil purbakala yang selama ini terpendam di dalam tanah dan ditemukan ilmuwan sebagai benda bersejarah, yang menceritakan kehidupan makhluk di masa lalu.