SIDOMUKTI – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, para murid SD Muhammadiyah Plus Salatiga menggelar upacara bendera di sekolah tersebut, kemarin. Uniknya, mereka dan guru mengenakan pakaian yang menggambarkan pejuang. Selain itu mereka juga mengenakan pakaian ala aparat, seperti TNI, kepolisian, dan hansip.
Upacara semakin menarik, saat sejumlah veteran kemerdekaan yang berdomisili di Salatiga ikut terlibat dalam memperingati 10 November. Bahkan, seorang veteran ikut memberi sambutan upacara dengan menyampikan amanat perjuangan.
Sosok Berguna
Seperti disampaikan Agus Harjono, pejuang Tahun 1949 ini mengaku senang bisa terlibat dalam upacara bendera memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Menurutnya, selain dapat berbaur dengan para guru dan murid, juga sedikit memberikan motivasi kepada para murid SD Muhammadiyah Plus tentang makna perjuangan.
”Berjuangan dan menjadi pahlawan tidak harus mengangkat senjata dan berperang. Dalam konteks saat ini, pejuang adalah berupaya dirinya menjadi sosok berguna bagi orangtua, guru, Bangsa dan Negara. Itu juga bisa diartikan sebagai pahlawan,” katanya.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Plus, Sutomo mengatakan, pihaknya memang sengaja memberi kebebasan para siswa berimajinasi mewujudkan arti pahlawan dalam memperingati 10 November. Dari pakaian yang dikenakan para siswa, setidaknya menunjukkan cita-cita para siswa ke depannya.
”Dari pakaian dikenakan para murid, semoga merupakan impian dan keinginan anak unutk mencapai masa depannya,” katanya.