KECIL-KECIL cabai rawit. Pepatah itu sepertinya pas buat Wildan Mauzakawali Saptian . Ya, meski masih tergolong kecil, tetapi kemampuannya dan bakatnya boleh dibilang besar untuk menjadi seorang pendakwah(dai). Lihat saja, segudang prestasi diraih murid SD Muhammdiyah Plus Salatiga ini baik tingkat Kota Salatiga maupun tingkat Jawa Tengah dalam lomba khotbah. Setiap aksi panggung dakwahnya selalu meyakinkan dewan juri dalam setiap lomba.
Penguasaan materi ditunjang suara yang merdu menjadikannya lengkap sebagai seorang pendakwah. Selain itu rasa percaya diri ketika tampil di atas panggung menjadikan modal tersendiri bagi bocah yang beralamat di Modangan Kidul 03/15 Blotongan ini. Prestasi yang pernah diraih di antaranya juara I khitabah se-Jawa Tengah dan DIY tahun 2014 di Unnes Semarang. Kemudian meraih juara I khitabah Pekan Mauludd Nabi Muhammad Kota Salatiga tahun 2015, 2014, dan 2013. Selain tampil dalam lomba, pria kelahiran 15 September 2005 ini juga kerap tampil mengisi acara pengajian hingga ke luar kota seperti Kendal, Bawen, Sragen, Boyolali, Klaten, Banjarnegara.
Bakat terdeteksi ketika masuk SD Muhammadiyah setelah dilakukan tes bakat potensial oleh sekolah. Kemudian bakatnya dikembangkan dalam kegiatan ekstra kurikuler Pildacil di sekolahnya. Pada ekstra kurikuler di bawah bimbingan Marijo (Guru PAI), tidak hanya belajar di sekolah ketika menjelang lomba, tetapi diminta untuk mengisi pengajian. “Saya ingin menjadi dai kondang menggantikan almarhum KH Zainudin MZ. Untuk mendukung cita-citaku, aku ingin mendalami ilmu agama dengan belajar ke Timur Tengah,” katanya.