Pada tanggal 9 Maret 2016 terjadi fenomena alam yang sangat langka yaitu gerhana matahari. Peristiwa alam tersebut terjadi karena piringan matahari tertutupi oleh piringan bulan. Akibatnya matahari untuk beberapa saat terlihat gelap. Di beberapa daerah di Indonesia dapat mengamati fenomena gerhana matahari total dan sebagian daerah yang lain seperti Salatiga hanya dapat mengamati gerhana matahari sebagian.
Bertepatan dengan peristiwa gerhana matahari tersebut, SD Muhammadiyah (plus) Kota Salatiga pada hari Selasa tanggal 8 Maret 2016 menyelenggarakan kegiatan simulasi sholat gerhana dan pembuatan alat peraga sains untuk mengamati peristiwa gerhana matahari dengan aman sebagai perwujudan dari visi seolah yaitu yang memiliki visi sebagai pusat keunggulan di bidang IMTAQ dan IPTEK yang berkarakter kebangsaan dan peduli lingkungan. Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan simulasi sholat gerhana yang diikuti oleh seluruh siswa SD Muhammadiyah (plus) Kota Salatiga dari kelas I sampai dengan kelas VI. Simulasi sholat gerhana matahari ini di pimpin langsung oleh Kepala Sekolah SD Muhammadiyah (plus) Kota Salatiga Bapak Sutomo, M.Ag dan khutbah sholat oleh Bapak Ainul Huri, S.Pd.I. Selama pelaksanaan simulasi sholat gerhana matahari, para siswa melaksanakannya dengan khusyuk dan sungguh-sungguh.
Setelah khutbah selesai dilaksanakan, beberapa siswa kelas V melakukan peragaan pengamatan gerhana matahari menggunakan alat sederhana dari barang bekas yang mereka buat sendiri yang dinamai KOHAMA (kotak gerhana matahari). KOHAMA dibuat dari kardus susu bekas yang di salah satu tutup sisi bagian dalamnya dilapisi kertas HVS. Kertas HVS ini berfungsi sebagai layar tempat pembentukan bayangan matahari. Sedangkan bagian tutup yang lain dipotong membuat dua lubang. Satu lubang sebagai tempat untuk mengamati sedangkan lubang yang lain ditutup aluminium foil yang sudah dilubangi. Prinsip kerja dari alat ini adalah ketika cahaya matahari masuk ke lubang aluminium foil maka akan terbentuk bayangan di layar (kertas HVS).
Pembuatan KOHAMA ini sangat bermanfaat bagi siswa. Hal ini dikarenakan, siswa dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh di kelas khususnya dalam pelajaran sains bab cahaya dan alat optik serta mengajarkan siswa untuk peduli lingkungan dengan memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sebuah alat peraga pembelajaran.