sdmpsalatiga.sch.id SALATIGA-Ikatan Wali Murid SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga (IKWAM) mendatangkan Ustadz Saijan dari SD Muhammadiyah Nitikan Yogyakarta saat Launching pembangunan Gedung Lantai 2 SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga.
IKWAM yang baru saja dilantik oleh kepala SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga kembali memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan Muhammadiyah dengan menggelar pengajian untuk menandai pembangunan gedung lantai 2 SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga. Kegiatan yang telah dirancang selama beberapa bulan tersebut dihadiri tak kurang dari 700 jamaah wali murid. Hadir pula Usman Haryono sebagai wakil dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Salatiga. Tak tanggung-tanggung ustadz dari Yogyakarta didatangkan untuk memeriahkan pengajian tersebut.
Suyanto sebagai wakil dari IKWAM menyampaikan dalam sambutannya, “Kita sebagai orangtua wajib hukumnya untuk selalu mendukung kebijakan sekolah baik secara moril maupun materiil sebagai wujud terima kasih atas apa yang didapatkan oleh anak-anak kita,” ungkapnya.
Sementara Sutomo menyampaikan, “Alhamdulillah IKWAM sangat mendukung seluruh kegiatan yang sekolah agendakan. Pengajian ini sebagai salah satu wujud dukungan yang dilakukan IKWAM, yang sebelumnya telah mengadakan Jalan Sehat,” ungkap penerima Satya Lencana Pendidikan tersebut.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pembangunan gedung lantai 2 SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga akan dimulai bulan Oktober ini, semoga tahun depan mimpi untuk mempunyai gedung yang nyaman dan asri dapat terwujud. Tentunya semua ini akan terwujud jika ada dukungan dari seluruh orang tua dan stake holder SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga.
Ustadz Saijan yang didatangkan jauh-jauh dari Yogyakarta memberikan tausiah mengenai bagaimana mendidik anak-anak pada era sekarang ini. Ia juga menyampaikan pentingnya pendidikan karakter untuk saat ini. “Alhamdulillah di SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga sudah menerapkan pendidikan karakter ini dibuktikan dengan kegiatan pembelajaran yang ada,” tutur Kepala SD Berprestasi Nasional tahun 2013 tersebut.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pendidikan itu tidak seperti memasak mie instan yang dimasak 7 menit langsung bisa dinikmati, namun pendidikan itu butuh proses seperti Naufal yang tampil membacakan ayat suci Alquran tadi. Diperlukan pula ikhtiar dari orang tua untuk membuat anak-anaknya menjadi sukses dunia akhirat. “Salah satu cara berikhtiar ialah dengan cara menyumbangkan sedikit hartanya untuk pembangunan sekolah,” tuturnya dengan gaya humoris yang khas.