sdmpsalatiga.sch.id SALATIGA-Anak Jaman Now adalah sebuah istilah dengan makna yang luas dan tiap pengguna mempunyai presepsi masing-masing. Kalimat ini menjadi topik pembicaraan di jejaring sosial twitter dan facebook. Tetapi apa sih arti anak jaman now? kalimat ini diungkapkan untuk menunjukkan tingkah laku remaja masa kini yang tingkah lakunya super duper keterlaluan menurut kacamata jadul dan terkadang membuat kita sebagai orang tua mengelus dada melihat tingkah laku mereka.
SD Muhammadiyah (Plus) Kota Salatiga yang konsen dalam mendidik karakter siswa berupaya menyamakan persepi bagaimana mengahadapi Anak Jaman Now secara bijak dengan mengadakan parenting, Sabtu 06 Januari 2018. Diisi oleh Rifqi Aulia Erlangga kegiatan parenting dihadiri oleh walimurid dari kelas I hingga kelas VI. Kegiatan yang rutin diadakan oleh SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara sekolah dan orang tua dalam mendidik putra-putrinya.
Untuk menghadapi fenomena Anak Jaman Now, dosen IAIN Salatiga terserbut memberikan beberapa kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh orang tua. Menurutnya Anak Jaman Now ialah cerminan dari apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu untuk menghadapi Anak Jaman Now harus kita mulai dari para orang tua yang dijadikan figur contoh oleh anak-anak mereka.
Sebagai orang tua yang bijak harus lebih cerdas, artinya kita boleh terlahir di jaman jadul, tapi pola pikir kita diatas anak jaman now, dengan cara terus menambah literasi, baik itu digital ataupun pengetahuan parenting. Dalam mendidik anak kita harus pandai menempatkan emosi, saat dimana kita harus mempertahankan aturan, dan pada saat mana kita harus mengikuti keinginan anak. Ibarat dalam bermain layang-layang, kapan kita harus mengulur, kapan harus disentakkan dan kapan harus ditarik kencang.
“Jika pihak sekolah sudah membiasakan pendekatan agama maka di rumah harus melakukan hal yang sama, karena pendidikan itu harus secara konstan atau terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap penyiar salah satu acara di TVRI Jawa Tengah tersebut.
Sutomo selaku kepala sekolah menyatakan, “Kegiatan ini kami lakukan untuk menyamakan presepsi antara orang tua dan sekolah, supaya terbangun kerjasama antara yang di sekolah dan di rumah sehingga menghasilkan generasi masa depan yang cerdas berakhlak mulia dan berkarakter,” ungkap duta PPK tersebut.