SALATIGA – Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia (MPR RI) bekerja sama dengan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Salatiga mengadakan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pada Selasa, 8 Desember 2020 di kampus SD Muhammadiyah Plus Salatiga.
Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh para guru dari Amal Usaha Muhammadiyah, baik dari SD hingga SMA yang ada di Salatiga. Hadir pula dua anggota MPR RI dari fraksi PDIP Abidin Fikri dan PKS Aus Hidayat Nur sebagai pemateri utama. Turut hadir anggota DPR RI Fadholi bersama Sadarestuwati yang memonitoring kegiatan tersebut.
Sa’adi yang mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah mengatakan dalam sambutannya bahwa Muhammadiyah adalah yang ikut merumuskan negara Indonesia ini maka Muhammadiyah siap menjaga Indonesia. “Muhammadiyah akan terus menjadi penjaga bangsa Indonesia dengan amal usahanya, ada ribuan sekolah dari TK hingga perguruan tinggi yang akan menanamkan nilai nilai kebangsaan,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Abidin Fikri peran guru di era pandemi sangatlah penting untuk membangun keberlangsungan pendidikan di Indonesia. Pengamalan nilai-nilai empat pilar diharapkan dapat mengukuhkan jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme generasi penerus bangsa untuk semakin mencintai dan berkehendak untuk membangun negeri.
Empat Pilar Kebangsaan adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat. Keempat pilar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua FGM Salatiga Ainul Huri mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkan untuk merefresh jiwa kebangsaan pada guru guru Muhammadiyah di Kota Salatiga. “Tujuan kami bekerjasama dengan MPR RI dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan adalah merefresh jiwa kebangsaan para pendidik di lingkungan Muhammadiyah Salatiga. Harapannya para pendidik dalam menyisipkan nilai-nilai kebangsaan dalam pembelajarannya,” ungkap sekretaris MKKS SD/MI Muhammadiyah Jawa Tengah tersebut.