SALATIGA – Siapa yang tak kenal Christiano Ronaldo? Pesepak bola kelas dunia yang banyak prestasi dan di gandrungi masyarakat pecinta bola seluruh dunia termasuk Indonesia. Dia lahir dan besar di Funchal, Madeira, Portugal. Nah pada kesempatan kali ini SD Muhammadiyah Plus Salatiga melalui kegiatan Guest teachernya menghadirkan Special Guest Teacher from Portugal. kegiatan Guest teacher yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Januari 2021 ini mengangkat tema “Learning can be with anyone, anytime, anywhere”.

Guest teacher SD Muhammadiyah Plus Salatiga adalah kegiatan yang menghadirkan guru tamu atau narasumber tamu dari berbagai daerah baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Kegiatan ini merupakan salah satu program menarik yang dimiliki oleh SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

Special Guest Teacher kali ini menghadirkan 3 narasumber yang pada saat ini menetap di Portugal. 2 diantara narasumber adalah warga asli Indonesia yang sekarang tinggal di Portugal dan 1 narasumber adalah warga asli Portugal. Mereka adalah Nova F Ilmawan, M.E sebagai Indonesia Embassy Staff di Lisbon, Sayida Royatun NI, SST, MPH sebagai professional housewife di Lisbon dan narasumber dari Portugal yaitu Joao Pedro Oliveira, M.A sebagai Ph.D Student di Universidade Catolica de Lisboa  .

Acara guest teacher yang dilaksanakan melalui daring via zoom ini dimulai pukul 14.00-16.00 WIB atau pukul 07.00-09.00 waktu Portugal. Acara ini diikuti oleh ratusan peserta baik yang mengikuti lewat zoom maupun streaming youtube malalui akun SD Muhammadiyah Plus Salatiga.  Pesertanya adalah siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.

Tentu bukan tanpa alasan mengapa guest teacher kali ini menghadirkan narasumber dari Portugal. Tujuannya adalah agar para siswa mengenal lebih dalam tentang Portugal. Bagaimana kondisi geografis, bahasa, dan budaya masyarakat Portugal, dan tentu saja bagaimana keadaaan muslim di negara yang mayoritas warganya beragama Katolik ini.

Seperti dijelaskan oleh Nova F Ilmawan, M.E jumlah populasi muslim di Portugal pada tahun 2019 sebanyak 65 ribu orang. Terdapat pula masjid sebanyak 53 yang tersebar di seluruh Portugal. Sementara itu Portugal juga memiliki Lembaga Sertifikasi Halal yaitu Instituto Halal de Portugal. Warga muslim di Portugal juga berbaur dengan warga non muslim di Portugal, karena warga disana terkenal dengan keramah tamahan dan kehangatannya.

Sementara itu menurut Sayida Royatun NI, SST, MPH ada beberapa karakteristik warga Portugal, yaitu :

  1. Warga Portugal ramah-ramah
  2. Suka memprioritaskan orang lain
  3. Disiplin waktu
  4. Tidak suka mengganggu orang lain sehingga tingkat kejahatan di Portugal sangat minim
  5. Sangat cinta kebersihan
  6. Penyayang

“Karakteristik warga Portugal itu penyayang. Jika di Indonesia budaya saat bertemu dengan orang adalah bersalaman, maka di Portugal budaya nya adalah cium pipi kanan dan kiri serta berpelukan tanpa memandang agama. Budaya ini bernama La Bise . Tujuannya adalah agar terjalin kehangatan serta rasa menyayangi satu dengan yang lain.” ucap Sayida Royatun saat menjelaskan karakteristik orang Portugal.

Ia juga menambahkan bahwa berkat bimbingan guru disekolah yang penuh kasih sayang, anaknya yang bernama Aliya setelah 1 bulan sudah mampu berbahasa Portugis. Padahal diawal masuk dia sangat penakut dan tidak berani berbaur dengan temannya. Namun berkat ketelatenan dan kehangatan guru beserta teman-temanya sekarang Aliya sudah mau berbaur dengan teman-temannya.

Sama seperti di Indonesia Portugal juga sedang mengalami peningkatan kasus Covid 19 yaitu bertambahnya 11ribu kasus setiap harinya. Sehingga sekolah di Portugal juga masih menerapkan daring atau pembelajaran jarak jauh. Namun begitu Portugal sangat sami’na wa atho’na terhadap peraturan pemerintah Portugal. Mereka sangat patuh akan aturan yang pemerintah berikan untuk menanggulangi masalah covid disana.

“Portugal itu hampir sama dengan Indonesia. Budayanya sampai makanan kesukaanya. Kalau di Salatiga itu kota pelajarnya Indonesia, maksudnya segala ras suku sebagian dapat ditemukan di Salatiga atau istilahnya Indonesia mini, nah kota Lisbon juga sama dengan Salatiga yaitu kota pelajarnya Portugal.” jelas Joao Pedro Oliveira saat memulai pembicaraannya dihadapan anak-anak.

Ia juga menjelaskan bagaimana keadaan di Portugal. Mulai dari keadaan geografisnya, bahasa, budaya, kebiasaan, hingga makanan daerah masyarakat Portugal. Di Indonesia ikan asin adalah makanan yang termasuk digemari , ternyata disana ikan asin juga disukai masyarakat Portugal. Di Portugal ikan asin terbuat dari ikan salmon yang diawetkan.Ada sedikit perbedaan makanan daerah antara Indonesia dengan Portugal. Jika di Indonesia sosis, keju dan minyak zaitu adalah bahan makanan yang mewah, maka di sana makana tersebut sudah menjadi makanan daerah atau makanan sehari-hari mereka.

Alat musik Portugal yang terkenal adalah cavaquinho. Di Indonesia disebut dengan ukulele. Selanjutnya, saat mengakhiri obrolannya Mister Joao memainkan alat musik tersebut sehingga membuat anak-anak yang menonton terpukau dengan aksi mister Joao tersebut.

“Alhamdulillah acara guest teacher kali ini dapat menambah wawasan yang luas kepada para siswa, terutama tentang kehangatan dan budaya masyarakat Portugal. Kedepannya progam seperti ini masih akan terus kami dilakukan dengan mengundang spesial narasumber lain , bisa dari dalam maupun luar negri yang sesuai tema.” ucap Ainul Huri, kepala SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

Di akhir acara tersebut terdapat sesi tanya jawab antara siswa dengan para narasumber. Terlihat banyak siswa yang antusias dan  bertanya kepada para narasumber. Acara yang dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah SD Muhammadiyah Plus Salatiga, dan beberapa Pimpinan Muhammadiyah Salatiga secara luring itu pun berjalan dengan lancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *