KAB. SEMARANG-Setelah melewati kegiatan HW Camp dari pagi hingga siang dengan berbagai kegiatan yang akan dicatatkan dalam kenangan para athfal, panitia Kemah Ceria Pandu Athfal telah mempersiapkan kegiatan yang lebih seru. Malam Pentas Seni HW Camp dibuka dengan upacara api unggun. Api unggun menjadi salah satu kegiatan wajib yang dilakukan dalam setiap perkemahan.
Upacara yang digawangi oleh Faren Kelas V Ahmad Dahlan sebagai pemimpin upacara dengan suara lantang ini memberikan kesan yang khidmat. Terutama pada saat pembacaan Undang-undang Hizbul Wathan dan prosesi penyalaan api unggun. Upacara api unggun dilaksanakan dalam kondisi gelap karena lampu penerangan dimatikan.
Tak seperti upacara pada umumnya, Undang-undang HW dibacakan oleh petugas khusus yang terdiri dari sepuluh anak. Mereka membentuk formasi mengelilingi kayu api unggun. Undang-undang dibacakan secara bergantian sembari memegang obor. Di akhir, setelah membacakan Undang-undang HW kesepuluh, obor kesepuluh obor tersebut kemudian disulutkan ke kayu api unggun.
Upacara api unggun ini diperuntukkan guna membuka kegiatan pentas seni yang diikuti seluruh kuntum. Setiap kuntum menampilkan satu kesenian yang sudah mereka rancang beberapa hari sebelumnya dengan pendamping. Ada yang menyajikan drama, puisi bersambut, menyanyi dan sayang orang.
Nur Ida Fitriani ngsih sebagai koordinator malam pentas seni HW Camp mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan guna mengasah rasa kepercayaan diri para athfal. “Anak-anak dilatih untuk berani tampil di depan banyak orang, kami ingin rasa percaya diri anak- anak tumbuh dalam kegiatan ini, ” ungkapnya.